PELATIHAN PKB KEPALA MI KKKM NGUMPOBAN, Rabu 9 Nopember 2022 di MI Hidayatul Mubtadiin Wates

     
        Rabu 9 Nopember 2022, kegiatan lanjutan dari KKKM Tulungagung yaitu Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan  (PKB) hari ke dua. Hari pertama dilaksanakan di ruang PILHUT Kemenag Tulungagung pada tanggal 3 Nopember 2022. Hari ke dua ini istilahnya In ke dua dilaksanakan di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol. 
        Pembukaan dilaksanakan pada pukul 08.15 diawali dari tuan rumah Bpk. Edi Masruron, M.Pd.I menyampaikan hal-hal berkaitan dengan kegiaatan Pelatihan PKB perlu dijadikan catatan penting bahwa walaupun yang menjadi panitia adalah teman sendiri, walaupun yang jadi nara sumber mungkin juga teman sendiri, namun berharap tetap serius dan melaksanakan tugas yang diberikan, karna melaksanakan tugas ini bagian dari taat kepada negara, begitu tambahnya.
         Disampaikan pula bahwa acara In yang ke dua ini akan dihadiri selain pengawas dan nara sumber, juga Kakankemanag yaitu Bpk. Dr. Muhajir, S.Pd, M.Pd. sesuai jadwal belio hadir pukul 08.00 namun karena barengan acara di Min 3 maka materi Kepala Kantor dibalik pada jam ke dua setelah materi PKB oleh Ibu Nur Endah. 
Setelah beberapa hal yang disampaikan tuan rumah sekaligus sebagai panitia pelaksana, maka materia pertama diserahkan kepada nara sumber dari Fasda yaitu Ibu NUR ENDAH SUKMANINGTYAS, S.Pd (Kepala MI Arrosidiyah Sumberagung).
Diawali dengan perkenalan dari nara sumber. Beliau memperkenalkan diri nama Nurendah Sukmaningtyas, S,Pd. Disampaikan bahwa beliau tidak pernah mengenyam pendidikan berbasis agama. Mulai dari SD, SMP, SMA, STKIP, namun bersyukur sekali pada akhirnya daftar pns di bawah Kemenag, sehingga mendapat hikmah yang luar biasa. Karena dibawah kemanag yang dulu berpakaian biasa, setelah itu berubah berpakaian busana muslim, alhamdulillah. 
Materi selanjutnya masing-masing kelompok yaitu kelompok 1 – 4 membuat kontrak belajar yang disepakati bersama. Diawali kelompok 1 maju presentasi kontrak belajar, yang diwakili oleh Bu Hj. Wiwik (kepala MI Kromasan) yang berpenampilan selalu enerjik, kemudian disambung kelompok 2 diwakili oleh Bpk. Nur Rodli kepala MI Jabalsari, kamad yang pakar tentang pasal-pasal utamanya pasal dua belas, ha – ha. Kelompok 3 sebagai urutan berikutnya diwakili oleh Bpk. Harun Arrosyid kepala MI Riyadlotul Uqul Doroampel yang menyampaikan 5 kontrak belajar diantaranya Hadir pada waktunya ( waktu masuk hadir, waktu sholat hadri, waktu makan jga hadir), berpakaian sesuai adat kita, hp senyap dan terakhir foto-foto, keep smile. 
Dilanjutkan kelompok 4 diwakili oleh sang TTD yaitu Ki Suji dari MI Darul Ulum Sambirobyong dengan gaya yang khas tanpa beban dan dosa menyampaikan hasil diskusi tentang kontrak belajar. Semua kelompok sudah memaparkan kontrak belajar dan menempel hasil diskusi di tembok ruang pelatihan.
Sebagai wujud komitmen terhadap tugas dari narsum pada In pertama, semua kelompok mempresentasikan hasil kerjanya yaitu Perencanaan supervisi akademik. Untuk urutan presentasi dibalik yaitu diawali kelompok 4 diwakili oleh Bpk. H. Muhaimin kepala MI Bustanutolibin Pucanglaban, kemudian kelompok 3 diwakili oleh Ibu Tri Darbudi kamad Mi Karangsono, dilanjutkan presentasi berikutnya kelompok 2 diwakili oleh Bpk. Nurrodli lagi, dan terakhir penampilan presentasi oleh kelompok 1 oleh ibu Hj. Wiwik.
Setelah sholat dhuhur dilanjutkan makan siang, kemudian Bpk. Kakankemenag rawuh di forum Pelatihan PKB (MI Hidayatul Mubtadiin), dalam sambutan nya beliau menyampaiakan banyak hal terkait guru dan juga kebijakan kementerian agama. Di kemenag ini ada Pokjawas PAI yang terdiri dari guru-guru PAI. Pada saat ini banyak dari sekolah-sekolah yang sudah meniru gaya madrasah. Contohnya siswa putri dianjurkan berjilbab, kemudian yang dulu siswa smp pakai celana pendek dan siswa putra sekarang mulai ada yang pakai celana panjang. Termasuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Hal ini bisa jadi tantangan sekaligus sepirit bagi madrasah.
Ada lima hal pokok yang menjadi syarat madrasah bisa menuju unggul. Diantara lima tersebut adalah :
1. Leadership kepala madrasah, program pelatihan leadership ini penting sekali, bahkan menjadi prioritas program KKKM. 
2. GTK ( Guru dan Tenaga Kependidikan). GTK ini sangat penting bahkan karena perannya yang signifikan maka ada pemecahan Direktorat. Sekarang ada dua yaitu Direktorat KSKK dan Direktorat GTK. 
3. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Sarpras (Sarana Prasarana) yang memadai.
4. Penganggaran yang tepat sasaran.

Selanjutnya Bpk. Dr. Muhajir selaku Kakankemanag Tulungagung, yang berasal dari Malang tersebut menambahkan materi tentang kebijakan Gus Menteri Agama
“Dalam melaksanakan pogram kegiatan dan anggaran, Menag menekankan 7 Program Prioritas Kemenag Tahun 2022, yaitu :
1. Penguatan Moderasi Beragama, 
Moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrim. Baik ekstrim kanan (pemahaman agama yang sangat kaku) maupun ekstrim kiri (pemahaman agama yang sangat liberal). 
Ada 4 indikator moderasi agama :
a. Komitmen Kebangsaan, yaitu Patuh terhadap empat pilar kebangsaan. "Pentingnya pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara"
b. Bersikap toleransi, bisa menghargai kebenaran yang berbeda, dan mau mendiskusikannya bersama. Satu dunia memiliki pandangan berbeda, walaupun satu negara, karena dibedakan dengan suku, agama dan ras. “Jika perbedaan dijadikan sumber konflik, maka tidak akan pernah damai,” ujarnya. Ada 4 madzab yang sama-sama Ahlusunnah, namun juga ada perbedaan. Satu pakai qunut yang lain tidak, dan lain-lain.
c. Anti kekerasan. Ia menjelaskan ciri masyarakat moderasi beragama tidak menjadikan perbedaan sebagai alat konflik.
d. Memiliki pandangan yang menghormati tradisi dan budaya lokal.

2. Transformasi Digital, 
Di jawa Timur belum ada madrasah yang memproklamirkan diri sebagai madrasah digital. P. Dr. Muhajir sempat punya impian anak sekolah tidak perlu bawa tas isinya buku, tapi isinya Tab. Semua materi pembelajaran bisa dilihat di tab masing-masing. Termasuk guru juga demikian. Banyak materi pembelajaran yang berbasis digital, contohnya power point.
3. Tahun 2022 dijadikan tahun Toleransi Beragama, 
4. Revitalisasi KUA, 
5. Religiosity Index, 
6. Kemandirian Pesantren, dan 
7. Cyber Islamic University. Seluruh satker termasuk madrasah dan KUA wajib untuk mensukseskan program.

Selanjutnya setelah materi dari Kakankemanag selesai ditutup dengan hamdalah bersama-sama, dan sebagai wujud kebersamaan dilaksanakan foto bersama di dalam ruangan. Yang terdiri dari Bp. Dr. Muhajir (Kakankemenag), Bpk. Amin Triwaluyo (Pengawas), Ibu Nurendah ( nara sumber PKB) dan seluruh peserta pelatihan PKB yang berasal dari KKKM Ngumpoban (Ngunut, Sumbergempol dan Pucanglaban).




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nabi MUHAMMAD Rahmat Bagi Seluruh Alam

Coretan Pagi Melirik Budaya Foto & Selfie

Kisah Kesabaran Siti Hajar dan Kemunculan Air Zam-zam